Mengapa Satelit Diciptakan? Ini Sejarah dan Tujuan Diciptakannya


Satelit kini menjadi bagian penting dari kehidupan manusia modern. Mulai dari komunikasi, navigasi GPS, prakiraan cuaca, hingga riset ilmiah dan militer, semua banyak bergantung pada benda buatan manusia yang mengorbit di luar angkasa ini. Namun, perjalanan menuju penemuan satelit bukanlah proses instan, melainkan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan, perlombaan politik, dan ambisi teknologi.

Konsep tentang benda yang mengorbit Bumi sebenarnya sudah lama dipikirkan. Salah satu tokoh awal yang membayangkan kemungkinan satelit buatan adalah ilmuwan Inggris, Sir Isaac Newton. Pada abad ke-17, Newton menggambarkan skenario imajiner dalam bukunya PhilosophiƦ Naturalis Principia Mathematica, tentang meriam besar yang menembakkan bola ke luar angkasa. Jika kecepatannya cukup, bola itu tidak akan jatuh ke tanah, melainkan terus mengelilingi Bumi. Ide ini menjadi fondasi teoretis dari teknologi satelit.

Mengapa Satelit Diciptakan? Ini Sejarah dan Tujuan Diciptakannya


Namun, realisasi gagasan tersebut baru terjadi pada abad ke-20, seiring dengan kemajuan teknologi roket. Setelah Perang Dunia II, dunia memasuki era Perang Dingin, di mana dua kekuatan besar yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat, Saling berlomba-lomba dalam banyak aspek, termasuk eksplorasi luar angkasa. Persaingan ini dikenal sebagai perlombaan antariksa (space race).

Puncak dari tahap awal perlombaan ini adalah ketika Uni Soviet meluncurkan satelit buatan pertama di dunia, Sputnik 1, pada 4 Oktober 1957. Satelit berbentuk bola logam dengan empat antena ini hanya seukuran bola pantai dan berat sekitar 83 kg. Fungsinya sederhana: memancarkan sinyal radio dari orbit. Namun, peluncuran Sputnik 1 mengguncang dunia, terutama Amerika Serikat, karena menunjukkan bahwa Uni Soviet mampu meluncurkan benda ke orbit dan secara teoritis juga bisa meluncurkan senjata nuklir ke wilayah lawan.

Sebagai respons, AS membentuk NASA dan pada 1958 meluncurkan satelit pertamanya, Explorer 1, yang tidak hanya memancarkan sinyal, tetapi juga membawa instrumen ilmiah untuk mengukur radiasi luar angkasa. Penemuan sabuk radiasi Van Allen adalah hasil langsung dari misi ini. Sejak itu, jumlah satelit yang diluncurkan meningkat drastis.

Awalnya, tujuan diciptakannya satelit sangat terbatas: pengintaian militer, komunikasi dasar, dan eksperimen ilmiah. Namun seiring waktu, teknologi satelit berkembang pesat dan memiliki beragam fungsi:

Satelit komunikasi: untuk menyebarkan sinyal televisi, internet, dan telepon antar benua.

Satelit cuaca: seperti GOES dan Himawari, untuk memantau awan, badai, suhu permukaan laut, dan pola iklim.

Satelit navigasi: seperti GPS (Amerika), GLONASS (Rusia), Galileo (Eropa), dan BeiDou (China) yang memungkinkan sistem navigasi di kendaraan, kapal, dan ponsel.

Satelit pengintaian dan militer: untuk kepentingan strategis negara, termasuk pemantauan pergerakan militer, peluncuran rudal, dan aktivitas geopolitik.

Satelit ilmiah dan eksplorasi: seperti Hubble Space Telescope, untuk mempelajari alam semesta, atau satelit pengamat Bumi yang mengukur kualitas udara, deforestasi, dan perubahan iklim.

Satelit navigasi maritim dan penerbangan: untuk melacak jalur kapal dan pesawat secara real-time.

Satelit geostasioner dan LEO (Low Earth Orbit): disesuaikan dengan fungsi dan jarak dari Bumi.


Hingga Saat ini, ada lebih dari 7.000 satelit aktif yang mengorbit Bumi, dengan ribuan lainnya yang sudah mati dan menjadi sampah antariksa (space debris). Hal ini menimbulkan tantangan baru, karena sampah antariksa dapat bertabrakan dengan satelit aktif atau bahkan mengancam misi luar angkasa.

Selain itu, perkembangan satelit mini atau CubeSats membuat semakin banyak negara, universitas, dan bahkan perusahaan swasta yang bisa meluncurkan satelit untuk berbagai tujuan, termasuk riset akademik, bisnis internet (seperti Starlink milik SpaceX), atau pelacakan satwa liar.

Kemajuan ini tidak lepas dari motivasi awal: mengamati Bumi dari luar, meningkatkan komunikasi, menjaga keamanan, dan memahami alam semesta dengan lebih baik. Dari alat sederhana pemancar sinyal, satelit kini menjadi tulang punggung kehidupan digital dan globalisasi abad ke-21.

Sejarah penemuan satelit adalah cerita tentang ambisi, inovasi, dan kompetisi yang mendorong manusia untuk menembus batas langit. Dari Sputnik 1 hingga konstelasi satelit internet dan satelit eksplorasi luar angkasa, satelit telah mengubah cara kita berkomunikasi, menavigasi, memprediksi cuaca, bahkan melihat planet kita sendiri dari perspektif yang benar-benar baru.

Belum ada Komentar untuk "Mengapa Satelit Diciptakan? Ini Sejarah dan Tujuan Diciptakannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel