Mengapa Hagia Sophia Begitu Penting? Ini Sejarah Dan Warisannya
Jumat, 01 Agustus 2025
Tambah Komentar
Hagia Sophia, atau dalam bahasa Turki disebut Ayasofya, merupakan salah satu bangunan paling bersejarah dan kontroversial di dunia. Terletak di jantung kota Istanbul (dulu Konstantinopel), bangunan ini bukan hanya mahakarya arsitektur, tetapi juga saksi bisu pergolakan panjang antara dua peradaban besar yaitu Kekristenan Timur dan Islam. Fungsi Hagia Sophia yang telah berubah dari gereja, menjadi masjid, lalu museum, dan kembali menjadi masjid, mencerminkan dinamika sejarah dan kekuasaan yang berlangsung selama lebih dari 1.500 tahun.
Hagia Sophia pertama kali dibangun pada masa Kekaisaran Bizantium, atas perintah Kaisar Justinianus I, dan diresmikan pada tahun 537 Masehi. Arsitekturnya dirancang oleh dua Tokoh besar dari zaman itu, Anthemius dari Tralles dan Isidore dari Miletus. Struktur bangunannya mencerminkan kemegahan dan ambisi Kekaisaran Romawi Timur yang menggabungkan unsur basilika Kristen dengan desain kubah besar yang revolusioner. Kubah utama Hagia Sophia, yang tampak seolah-olah melayang di atas langit, menjadi salah satu pencapaian teknik arsitektur paling mengagumkan pada masanya dan menjadi inspirasi bagi banyak bangunan keagamaan di Eropa dan Timur Tengah.
Selama hampir 1.000 tahun, Hagia Sophia menjadi pusat Gereja Ortodoks Timur dan tempat penobatan para kaisar Bizantium. Namun, pada tahun 1204, dalam peristiwa Perang Salib Keempat, Konstantinopel direbut oleh pasukan Latin, dan Hagia Sophia berubah menjadi gereja Katolik Roma selama hampir 60 tahun. Setelah Bizantium berhasil merebut kembali kota ini pada 1261, Hagia Sophia kembali menjadi gereja Ortodoks hingga kejatuhan Konstantinopel.
Tahun 1453 menjadi titik balik besar dalam sejarah Hagia Sophia. Ketika Sultan Mehmed II menaklukkan Konstantinopel, ia mengubah Hagia Sophia menjadi masjid sebagai simbol kemenangan Islam atas kekaisaran Kristen Timur. Sebagai masjid, Hagia Sophia mengalami sejumlah penyesuaian misalnya ikon-ikon Kristen ditutupi atau dihapus, mihrab dan mimbar ditambahkan, serta menara dibangun untuk melengkapi fungsinya sebagai tempat ibadah umat Muslim. Meski demikian, banyak mozaik dan unsur arsitektur aslinya tetap dipertahankan, menciptakan perpaduan yang unik antara dua tradisi religius.
Selama masa Kesultanan Utsmani, Hagia Sophia tetap menjadi masjid utama di Istanbul. Di bawah pemerintahan Sultan Abdulmecid pada abad ke-19, restorasi besar-besaran dilakukan dengan bantuan arsitek Italia bernama Gaspare Fossati. Ia mengungkap kembali beberapa mozaik Kristen dan memperbaiki struktur bangunan yang mulai rusak akibat usia dan gempa.
Setelah jatuhnya Kesultanan Utsmani dan berdirinya Republik Turki modern pada 1923, Hagia Sophia mengalami perubahan besar lainnya. Pada tahun 1935, di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk, bangunan ini diubah menjadi museum sebagai simbol dari pendekatan sekuler negara baru Turki. Mozaik Kristen yang sebelumnya tertutup dibuka kembali untuk publik, dan Hagia Sophia menjadi simbol toleransi serta warisan lintas budaya yang dikagumi dunia.
Namun, pada tahun 2020, pengadilan Turki membatalkan status museum Hagia Sophia, dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan secara resmi mengumumkan bahwa Hagia Sophia kembali difungsikan sebagai masjid. Keputusan ini menuai beragam reaksi dari dalam maupun luar negeri. Bagi sebagian orang, ini merupakan pemulihan identitas Islam yang telah lama melekat pada bangunan tersebut, sementara yang lain melihatnya sebagai kemunduran dalam semangat sekularisme dan simbol keberagaman.
Kini, Hagia Sophia tetap terbuka bagi wisatawan, meskipun telah kembali menjadi masjid. Pengunjung dari seluruh dunia masih dapat menyaksikan mozaik Yesus, Bunda Maria, serta kaligrafi Islam besar di dinding-dinding kubahnya, menjadikannya salah satu dari sedikit tempat di dunia yang mana dua simbol keagamaan besar berdampingan secara fisik. Kombinasi langka ini menjadikan Hagia Sophia sebagai simbol toleransi, persilangan budaya, dan warisan arsitektur yang tiada duanya.
Hagia Sophia bukan hanya bangunan bersejarah, tetapi juga representasi dari pergolakan spiritual, politik, dan budaya yang membentuk dunia modern. Ia adalah pengingat bahwa kekuasaan dan keyakinan dapat berganti, namun warisan budaya dan seni dapat bertahan melintasi zaman.
Belum ada Komentar untuk "Mengapa Hagia Sophia Begitu Penting? Ini Sejarah Dan Warisannya"
Posting Komentar