Sejarah Gojoseon Dinasti Pertama dalam Sejarah Korea
Jumat, 01 Agustus 2025
Tambah Komentar
![]() |
Gambar hanya ilustrasi |
Gojoseon adalah kerajaan tertua dalam sejarah Korea dan dianggap sebagai asal mula peradaban bangsa Korea. Berdiri ribuan tahun sebelum masehi, Gojoseon bukan hanya simbol identitas nasional, tetapi juga cerminan awal dari kebudayaan, struktur sosial, dan nilai-nilai politik yang berkembang di Semenanjung Korea.
Menurut legenda dan kepercayaan tradisional Korea, Gojoseon didirikan oleh Dangun Wanggeom pada tahun 2333 SM. Dangun dipercaya sebagai keturunan dari dewa langit Hwanin dan manusia bernama Ungnyeo, seekor beruang yang berubah menjadi wanita setelah lulus ujian kesabaran dan kesucian. Dari hasil pernikahan Hwanung (putra Hwanin) dan Ungnyeo, lahirlah Dangun, yang kemudian mendirikan negara pertama di Korea, Joseon (kemudian disebut Gojoseon untuk membedakannya dari Dinasti Joseon di masa berikutnya).
Secara historis, para sejarawan menganggap sebagian dari kisah ini bersifat mitologis, namun Gojoseon secara faktual mulai disebut dalam catatan Tiongkok, seperti dalam Shiji dan Han Shu, yang mencatat keberadaan kerajaan kuat di wilayah Manchuria dan Semenanjung Korea bagian utara sekitar abad ke-7 SM.
Pada masa awalnya, Gojoseon adalah kerajaan konfederasi dari suku-suku yang bersatu di bawah kepemimpinan raja. Lokasinya diperkirakan berada di sekitar wilayah Liaoning (sekarang Tiongkok timur laut) dan Pyongyang, Korea Utara saat ini. Karena letaknya strategis, Gojoseon menjalin hubungan dagang dan juga bentrok dengan dinasti-dinasti besar di Tiongkok, seperti Dinasti Zhou dan Dinasti Han.
Raja terkenal dari Gojoseon adalah Wiman (Wei Man), seorang jenderal Tiongkok yang melarikan diri ke Korea dan kemudian mengambil alih kekuasaan sekitar abad ke-2 SM. Di bawah pemerintahan Wiman Joseon, kerajaan ini memperluas wilayah dan memperkuat pertahanan militer, tetapi juga memicu kecurigaan dari Dinasti Han di Tiongkok.
Konflik besar terjadi pada tahun 108 SM, ketika Dinasti Han menyerang Gojoseon setelah menuduhnya tidak loyal dan menjadi ancaman regional. Setelah pertempuran panjang, Gojoseon runtuh dan wilayahnya dibagi menjadi empat Komandansi Han (Four Han Commanderies), yang menjadi pangkalan pengaruh Tiongkok di Semenanjung Korea selama lebih dari 400 tahun.
Meskipun Gojoseon runtuh sebagai entitas politik, warisan budaya dan identitasnya tetap hidup. Banyak nilai dan tradisi Gojoseon diteruskan ke dinasti-dinasti berikutnya seperti Buyeo, Goguryeo, Baekje, dan Silla. Dalam sejarah nasional Korea, Gojoseon dihormati sebagai fondasi pertama negara Korea, dan hari pendiriannya. Tanggal 3 Oktober (Gaecheonjeol) diperingati sebagai hari nasional Korea (Hari Pembukaan Surga).
Gojoseon bukan sekadar legenda atau catatan kuno; ia adalah cikal bakal peradaban Korea yang memancarkan semangat awal kedaulatan, keunikan budaya, dan rasa persatuan. Dari kisah Dangun hingga perlawanan terhadap ekspansi Tiongkok, Gojoseon memberikan landasan bagi munculnya Korea sebagai bangsa yang memiliki identitas dan sejarah yang kuat.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Gojoseon Dinasti Pertama dalam Sejarah Korea"
Posting Komentar