Sejarah Lengkap Persepolis, Kota Suci Kekaisaran Persia Kuno
Sabtu, 02 Agustus 2025
Tambah Komentar
Persepolis adalah salah satu peninggalan paling megah dari peradaban Persia Kuno. Terletak di Provinsi Fars, Iran, kota ini dulunya merupakan ibu kota seremonial Kekaisaran Achaemenid, salah satu kekaisaran terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah kuno. Didirikan oleh Darius I (Darius Agung) sekitar tahun 518 SM, Persepolis menjadi pusat upacara, pemerintahan, dan simbol kekuatan politik Persia hingga dihancurkan oleh Aleksander Agung.
Darius I membangun Persepolis di atas sebuah teras besar buatan manusia yang menjulang di atas dataran sekitarnya. Kota ini dirancang bukan sebagai pusat pemerintahan administratif, melainkan sebagai pusat perayaan dan ritual kerajaan, terutama festival Nowruz (Tahun Baru Persia). Di sinilah para penguasa Persia menerima penghormatan dan persembahan dari berbagai bangsa yang berada di bawah kekuasaannya, mulai dari Mesir, Babilonia, India, hingga Yunani.
Kemegahan Persepolis tercermin dalam arsitekturnya yang luar biasa. Teras utama yang luas menampung berbagai bangunan monumental, termasuk Apadana, aula besar dengan 72 pilar tinggi yang digunakan untuk audiensi kerajaan, dan Istana Darius, tempat tinggal sang raja. Pilar-pilar Persepolis dihiasi dengan ukiran yang menggambarkan barisan utusan dari berbagai penjuru dunia yang membawa hadiah bagi raja, simbol nyata kekuasaan global Kekaisaran Achaemenid.
Tangga monumental menuju Apadana menjadi salah satu elemen arsitektur paling ikonik. Tangga ini dihiasi relief yang menggambarkan delegasi dari bangsa-bangsa taklukan dengan pakaian dan persembahan khas mereka. Setiap ukiran dibuat dengan presisi tinggi dan estetika yang memperlihatkan toleransi budaya serta sistem pemerintahan terpusat namun inklusif yang dianut bangsa Persia kala itu.
Selain Apadana, terdapat juga Gerbang Segala Bangsa (Gate of All Nations) yang dibangun oleh Xerxes I, anak Darius. Gerbang ini dijaga oleh patung lembu bersayap bergaya Asyur yang menunjukkan pengaruh lintas budaya. Sementara itu, struktur seperti Istana Seratus Pilar, Harem Raja, dan berbagai istana dan gudang lain menambah keagungan kompleks ini.
Persepolis tidak hanya simbol arsitektur dan kekuasaan, tetapi juga menjadi lambang pencapaian administratif Kekaisaran Achaemenid. Sistem pencatatan administrasi Persepolis ditemukan dalam bentuk ribuan tablet tanah liat beraksara kuneiform Elam, yang disebut Tablet Persepolis, menjelaskan tentang kehidupan ekonomi, distribusi makanan, dan pembayaran upah buruh. Ini menjadi bukti nyata bahwa kota ini juga berfungsi sebagai pusat logistik kerajaan.
Sayangnya, kejayaan Persepolis tidak berlangsung selamanya. Pada tahun 330 SM, ketika Aleksander Agung menaklukkan Persia, kota ini dibakar dalam sebuah peristiwa yang masih menjadi bahan perdebatan: apakah itu tindakan pembalasan atas invasi Persia ke Yunani atau hasil dari pesta mabuk para tentara Makedonia. Kebakaran tersebut menghancurkan sebagian besar struktur kayu kota, meskipun fondasi batu dan ukiran-ukirannya masih bertahan hingga kini.
Meskipun mengalami kehancuran, reruntuhan Persepolis tetap berdiri megah sebagai pengingat kejayaan masa lalu. Penggalian arkeologi yang dimulai sejak abad ke-19 telah mengungkapkan banyak artefak, dokumen administratif, dan struktur penting. UNESCO menetapkan Persepolis sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1979 karena nilai sejarah dan artistiknya yang luar biasa.
Kini, Persepolis menjadi salah satu situs wisata sejarah paling penting di Iran dan simbol identitas budaya bangsa Persia. Ribuan pengunjung setiap tahun datang untuk menyaksikan sisa-sisa kota kuno yang pernah menjadi pusat dari salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Lengkap Persepolis, Kota Suci Kekaisaran Persia Kuno"
Posting Komentar