Mengapa Tentara Terakota Begitu Terkenal? Ini Sejarah dan Faktanya
Sabtu, 09 Agustus 2025
Tambah Komentar
Jauh di bawah permukaan tanah di dekat Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, tersembunyi salah satu penemuan arkeologi paling mencengangkan dalam sejarah manusia yaitu Tentara Terakota atau dalam bahasa Mandarin disebut Bīngmǎyǒng (兵马俑). Ribuan patung tanah liat berbentuk prajurit, kuda, dan kereta perang berdiri berjajar dalam formasi militer, seolah siap berperang untuk selamanya. Mereka bukan hanya karya seni, tetapi juga simbol kekuasaan dan keabadian, dibangun untuk melindungi Qin Shi Huang, Kaisar pertama Tiongkok, dalam kehidupan setelah mati.
Qin Shi Huang (259–210 SM) adalah pendiri Dinasti Qin dan penyatu pertama seluruh wilayah Tiongkok menjadi sebuah kekaisaran. Setelah naik takhta sebagai kaisar pada 221 SM, ia tidak hanya menciptakan sistem hukum, mata uang dan satuan ukuran yang seragam, tetapi juga memulai sejumlah proyek raksasa, termasuk cikal bakal Tembok Besar Tiongkok dan kompleks makamnya sendiri yang spektakuler.
Kepercayaan Tiongkok kuno terhadap kehidupan setelah mati membuat para penguasa membangun makam dengan penuh kemegahan. Namun Qin Shi Huang melangkah lebih jauh. Ia tidak ingin sekadar dikubur dengan harta atau perhiasan, melainkan ingin pasukan lengkap dengan tentara, jenderal, pemanah, kavaleri, serta kereta perang yang akan melindunginya di alam baka. Maka dimulailah proyek pembangunan pasukan bawah tanah yang akan dikenang dunia dua ribu tahun kemudian.
Pada tahun 1974, sekelompok petani di Desa Xiyang sedang menggali sumur ketika mereka menemukan potongan-potongan patung tanah liat. Pihak berwenang segera memulai penggalian, dan yang terungkap kemudian adalah satu dari tiga lubang besar (pit) berisi ribuan patung prajurit tanah liat dalam formasi militer lengkap.
Hingga kini, telah ditemukan tiga pit utama:
Pit 1 (yang terbesar): Berisi sekitar 6.000 prajurit infanteri dan kereta perang.
Pit 2: Menampilkan kombinasi kavaleri, pemanah, dan unit infanteri ringan lebih kompleks secara taktis.
Pit 3: Diperkirakan sebagai markas komando, berisi sejumlah jenderal dan staf.
Diperkirakan ada lebih dari 8.000 patung prajurit, 670 kuda, dan 130 kereta perang, serta ratusan patung tambahan lainnya, termasuk musisi, pejabat istana, bahkan badut dan akrobat.
Setiap patung dibuat dari tanah liat dengan tinggi antara 175–200 cm, menyesuaikan pangkatnya. Prajurit biasa lebih pendek, sedangkan jenderal lebih tinggi dan memiliki ornamen berbeda. Yang paling luar biasa tidak ada dua wajah prajurit yang benar-benar sama. Para arkeolog percaya bahwa wajah-wajah itu berdasarkan model manusia nyata, menunjukkan beragam ekspresi, gaya rambut, bentuk jenggot, bahkan kerutan.
Diperkirakan pada awalnya, patung-patung ini dicat dengan warna cerah seperti merah, biru, hijau, ungu, namun cat tersebut mengelupas begitu patung terpapar udara. Oleh karena itu, banyak patung kini tampak dalam warna tanah alami. Para ilmuwan masih berupaya mengembangkan teknik konservasi agar warna asli tidak langsung rusak saat penggalian dilakukan.
Menurut para ahli untuk Membangun pasukan raksasa ini memerlukan logistik dan tenaga yang luar biasa. Diperkirakan sekitar 700.000 pekerja terlibat dalam pembangunan makam dan patung-patungnya. Mereka terdiri dari seniman, tukang keramik, buruh paksa, dan tentara. Proyek ini dimulai ketika Qin Shi Huang masih muda dan berlangsung hingga akhir hayatnya. Banyak pekerja dipaksa untuk merahasiakan proyek tersebut, dan menurut legenda, sebagian dari mereka bahkan dibunuh agar lokasi makam tetap rahasia.
Situs Tentara Terakota hanyalah bagian dari kompleks pemakaman Qin Shi Huang yang lebih luas, diperkirakan mencakup area lebih dari 56 km². Di pusat kompleks berdiri makam utama sang kaisar, yang hingga kini belum dibuka. Catatan kuno dari Sima Qian, sejarawan Dinasti Han, menyebutkan bahwa makam berisi sungai merkuri yang mengalir di dalam model miniatur kerajaan lengkap dengan langit-langit berbintang.
Pengujian ilmiah modern menemukan kadar merkuri yang tinggi di tanah sekitar makam, mendukung validitas catatan kuno itu. Namun karena kekhawatiran akan kerusakan dan teknologi konservasi yang belum memadai, makam utama tetap ditutup demi pelestarian.
Pada tahun 1987, UNESCO menetapkan situs ini sebagai Warisan Dunia dengan alasan nilai sejarah, budaya, dan arkeologi yang tak ternilai. Kini, situs ini menjadi destinasi wisata utama di Tiongkok dan menerima jutaan pengunjung setiap tahun.
Tentara Terakota juga menginspirasi banyak media populer seperti film, dokumenter, bahkan video game. Ia menggambarkan perpaduan antara ambisi kekuasaan dan dedikasi terhadap spiritualitas dalam budaya Tiongkok kuno.
Tentara Terakota bukan sekadar artefak sejarah. Ia adalah cerminan kekuasaan mutlak seorang kaisar, keyakinan mendalam terhadap kehidupan setelah mati, serta keterampilan seni dan organisasi yang luar biasa pada masa awal kekaisaran Tiongkok. Lebih dari dua ribu tahun setelah dibangun, pasukan ini masih berdiri, sunyi namun gagah, menjadi penjaga abadi dari sang Kaisar pertama.
Belum ada Komentar untuk "Mengapa Tentara Terakota Begitu Terkenal? Ini Sejarah dan Faktanya"
Posting Komentar