Sejarah Penemuan Penisilin Dan Manfaatnya Pada Dunia Medis
Kamis, 21 Agustus 2025
Tambah Komentar
Apa itu Penisilin?
Penisilin adalah jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Penisilin bekerja dengan cara mengganggu dan menghancurkan dinding sel bakteri, yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Tanpa dinding sel yang utuh, bakteri menjadi rentan, pecah, dan mati. Penisilin adalah salah satu antibiotik pertama dan paling terkenal yang ditemukan, namun perlu diingat bahwa ia hanya efektif melawan infeksi bakteri dan tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
Meski kini penisilin dikenal luas sebagai obat yang ampuh, perjalanan untuk menemukannya bukanlah hal yang sederhana. Diperlukan waktu, ketekunan, dan berbagai eksperimen ilmiah sebelum akhirnya dunia kedokteran menemukan antibiotik pertama yang benar-benar efektif melawan bakteri.
Penemuan penisilin merupakan salah satu momen paling revolusioner dalam sejarah kedokteran modern, sebuah peristiwa yang tidak hanya menyelamatkan jutaan nyawa, tetapi juga mengubah arah pengobatan infeksi di seluruh dunia.
Kisahnya bermula pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika dunia masih bergulat dengan berbagai penyakit mematikan akibat infeksi bakteri seperti pneumonia, meningitis, demam tifoid, hingga luka infeksi sederhana yang bisa berujung pada kematian.
Pada Saat itu, pengobatan terhadap infeksi bakteri masih sangat terbatas, hal ini dikarenakan belum ditemukannya zat yang benar-benar efektif untuk membunuh bakteri tanpa merusak sel tubuh manusia. Beberapa peneliti memang mencoba berbagai bahan kimia seperti arsenik atau sulfonamida, namun sayang hasilnya masih berisiko dan tidak selalu efektif.
Dalam konteks itulah, seorang dokter dan ilmuwan asal Skotlandia bernama Alexander Fleming secara tidak sengaja menemukan sesuatu yang mengubah sejarah. Pada tahun 1928, Fleming yang bekerja di St. Mary’s Hospital, London, meneliti bakteri Staphylococcus aureus.
Ia adalah sosok ilmuwan teliti, tetapi juga dikenal sedikit ceroboh soal urusan kebersihan laboratorium, namun justru karena kecerobohannya inilah Ia menemukan sesuatu yang justru menjadi pintu penemuan besar ini.
Setelah kembali dari liburan singkat, ia menemukan bahwa salah satu cawan petri yang berisi kultur bakteri telah terkontaminasi jamur.
Namun Anehnya, di sekitar koloni jamur tersebut, bakteri tidak tumbuh sama sekali. Fleming merasa tertarik dengan fenomena ini lalu mengamati lebih dekat bahwa jamur itu adalah jenis Penicillium notatum. Dari pengamatan inilah, ia menyimpulkan bahwa jamur tersebut menghasilkan zat tertentu yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.
Fleming kemudian menamakan zat tersebut "penisilin", yang diambil dari nama jamur Penicillium itu sendiri. Ia melakukan serangkaian eksperimen lanjutan dan menemukan bahwa penisilin punya efek membunuh cukup kuat terhadap berbagai bakteri gram positif. Meskipun begitu, ia kesulitan mengekstrak penisilin dalam jumlah besar dan dalam bentuk yang stabil.
Hal ini disebabkan karena Pada masa itu, teknologi kimia dan biokimia masih terbatas, sehingga Fleming tidak dapat memurnikan penisilin secara efektif. Ia mempublikasikan temuannya pada tahun 1929, namun selama hampir satu dekade, penelitiannya kurang mendapatkan perhatian dari komunitas ilmiah karena dianggap tidak praktis untuk digunakan sebagai obat yang stabil.
Kisah penisilin sempat hampir berhenti di situ, sampai pada akhir 1930-an, dua ilmuwan dari Universitas Oxford yaitu Howard Florey, seorang ahli patologi, dan Ernst Boris Chain, seorang ahli biokimia menemukan publikasi Fleming dan tertarik menindaklanjuti. Mereka melihat potensi besar dari antibiotik alami tersebut dan mengembangkan penelitian untuk mengekstraksi serta memurnikan penisilin dalam skala laboratorium.
Dibantu oleh tim riset lain seperti Norman Heatley, mereka berhasil menciptakan cara menumbuhkan jamur dalam jumlah lebih besar, menggunakan wadah-wadah besar berisi media nutrisi cair, serta mengembangkan proses pemurnian yang lebih baik.
Percobaan pertama mereka pada awal tahun 1940-an terhadap hewan menunjukkan hasil yang luar biasa, dimana tikus yang diinfeksi bakteri mematikan bisa sembuh setelah disuntik penisilin. Selanjutnya, tim Oxford melakukan uji klinis pada manusia pada tahun 1941. Salah satu pasien pertama adalah seorang polisi bernama Albert Alexander yang terkena infeksi parah akibat luka. Setelah menerima penisilin, kondisinya membaik secara dramatis, namun sayangnya, pasokan penisilin masih sangat sedikit dan tidak cukup menyelamatkannya secara penuh. Kejadian itu membuat para ilmuwan semakin bertekad untuk mempercepat produksi massal penisilin.
Amerika Serikat kemudian ikut andil dalam produksi besar-besaran. Pemerintah AS melalui kerja sama antara lembaga riset dan perusahaan farmasi mulai mengembangkan metode fermentasi industri untuk menghasilkan penisilin dalam jumlah besar. Penelitian ini dipusatkan di laboratorium pemerintah Amerika dan pabrik farmasi seperti Pfizer, yang akhirnya menemukan bahwa strain jamur dari melon busuk di pasar Illinois ternyata menghasilkan penisilin dalam jumlah jauh lebih besar daripada Penicillium notatum yang digunakan Fleming. Produksi penisilin mencapai skala besar menjelang akhir Perang Dunia II dan digunakan secara luas untuk mengobati infeksi para tentara yang terluka di medan perang.
Penisilin terbukti sangat efektif melawan penyakit menular yang sebelumnya sering membawa kematian, seperti sepsis, pneumonia, sifilis dan infeksi pada luka perang. Dampak dan manfaatnya terhadap dunia medis begitu besar sehingga sering dijuluki sebagai “obat ajaib”. Setelah perang berakhir, penisilin menjadi antibakteri pertama yang digunakan secara luas oleh masyarakat sipil dan merevolusi standar pengobatan. Penyakit-penyakit yang sebelumnya mematikan mulai bisa diobati hanya dengan satu jenis antibiotik ini.
Keberhasilan penisilin membuka jalan bagi era antibiotik modern. Banyak perusahaan farmasi dan peneliti mulai berburu senyawa lain dari mikroorganisme, sehingga ditemukan streptomisin, tetrasiklin, eritromisin dan berbagai antibiotik lain. Efek domino ini membuat harapan hidup manusia meningkat pesat pada paruh kedua abad ke-20. Angka kematian akibat infeksi bakteri menurun drastis dan rumah sakit mampu melakukan operasi besar tanpa takut pasien meninggal karena infeksi pascaoperasi.
Meski demikian, muncul pula tantangan baru di kemudian hari, yaitu resistensi bakteri. Seiring waktu, bakteri berevolusi dan beberapa jenis menjadi kebal terhadap penisilin serta antibiotik lain akibat penggunaan berlebihan atau tidak tepat. Fleming sendiri memperingatkan bahaya resistensi dalam pidatonya ketika menerima Nobel bersama Florey dan Chain pada tahun 1945. Ia mengatakan bahwa penggunaan antibiotik secara sembarangan bisa membuat bakteri menjadi lebih kuat dan sulit diatasi pada masa depan. Peringatan ini terbukti benar dan kini dunia medis tengah menghadapi ancaman superbug atau bakteri kebal.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa penemuan penisilin tetap menjadi tonggak sejarah terbesar dalam dunia kedokteran modern. Dari sebuah ketidaksengajaan di laboratorium hingga transformasi global dalam cara pengobatan, penisilin menandai awal era pengobatan infeksi berbasis sains modern. Penemuan ini tidak hanya menyelamatkan jutaan bahkan miliaran nyawa, tetapi juga memberi harapan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan farmasi. Berkat penisilin, konsep bahwa penyakit infeksi bisa dikendalikan dan disembuhkan tidak lagi menjadi sekadar impian, melainkan kenyataan.
Secara keseluruhan, perjalanan penemuan penisilin mencerminkan kombinasi antara keberuntungan, ketekunan ilmiah, kerja sama internasional, dan inovasi teknologi. Pengaruhnya merambah seluruh penjuru dunia, membawa perubahan mendasar pada bidang medis, membuka era antibiotik, dan meningkatkan kualitas hidup manusia secara drastis. Kisah ini menjadi pengingat bahwa bahkan penemuan besar dalam ilmu pengetahuan seringkali berawal dari hal yang sederhana, tetapi ketika ditindaklanjuti dengan penelitian serius dan kerja keras, dapat menghasilkan dampak yang luar biasa bagi peradaban manusia.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Penemuan Penisilin Dan Manfaatnya Pada Dunia Medis"
Posting Komentar