Bagaimana Denmark Berkembang? Ini Sejarah Lengkapnya dari Zaman Dulu
Kamis, 14 Agustus 2025
Tambah Komentar
Sejarah Denmark bermula sejak zaman prasejarah kala manusia pertama tiba sekitar 10.000 SM di wilayah yang kini disebut Jutlandia. Masyarakat pemburu dan petani berkembang hingga milenium ke-3 SM, membentuk komunitas bercocok tanam berbasis pertanian dan perdagangan dengan Kekaisaran Romawi, mereka menukar ambar dan bulu binatang lewat rute perdagangan lewat laut Baltik .
Pada abad ke-8 hingga ke-11 M muncul era Viking yang dikenal agresif menjelajah, menjarah, dan mendirikan permukiman hingga Inggris, Normandia, bahkan Greenland dan Amerika Utara. Raja legendaris seperti Harald Bluetooth dan Knut yang Agung menguasai kerajaan luas termasuk Inggris dan Norwegia .
Pada 965 M, Harald Bluetooth membaptis diri sekaligus memulai proses kristenisasi Denmark. Hal ini menandai transisi budaya besar menuai kekuasaan baru di Eropa Utara, dengan Gereja mulai memainkan peran penting dalam politik dan kehidupan masyarakat .
Tahun 1397 menandai berdirinya Uni Kalmar, yang menyatukan Denmark, Norwegia, dan Swedia di bawah satu raja (Margaret I). Uni ini bertahan hingga Swedia memisahkan diri pada 1523, sementara Denmark mempertahankan dominasi atas Norwegia hingga 1814 .
Era absolutisme dimulai pada abad ke-17 setelah kemenangan atas Swedia oleh Frederick III, yang menghapus kekuasaan parlemen dan memperkuat kediktatoran monarki hingga pertengahan abad ke-19. Namun perlahan politik mulai berubah ketika reformasi lalui pembahasan pemilu dan berakhirnya monarki absolut pada 1848.
Reformasi politik diikuti perang melawan Prusia dan Austria atas wilayah Schleswig-Holstein (1848–1864). Denmark kalah dan terpaksa melepaskan wilayah tersebut, memicu kesadaran kolektif akan pentingnya pembangunan sosial dan identitas nasional yang kuat .
Setelah 1849 diberlakukan konstitusi pertama Denmark, negara ini secara bertahap mewujudkan sistem demokrasi parlementer. Industri berkembang pesat, terutama ekspor susu dan daging. Gerakan koperasi petani dan reformasi sosial menjadi fondasi negara kesejahteraan modern Denmark .
Dalam Perang Dunia II, Jerman Nazi menyerbu Denmark pada April 1940. Meskipun pemerintah lokal sempat bekerja sama, perlawanan dalam negeri muncul pada 1943, menandai awal kebangkitan nasional. Setelah dibebaskan pada 1945, Denmark segera menjadi anggota pendiri PBB dan NATO pada 1949 .
Pasca perang, Denmark fokus membangun welfare state. Pendidikan gratis, lembaga kesehatan publik, dan jaminan sosial sosial menjadi pilar negara. Pada 1972, Denmark bergabung dengan EEC (sekarang Uni Eropa), meski mempertahankan mata uang nasional, krone .
Era 19–20 M diwarnai periode emas budaya atau Danish Golden Age, pertama kali disebut oleh filsuf Valdemar Vedel sekitar 1890-an. Era ini ditandai oleh kebangkitan seni, sastra, dan pemikiran nasionalis romantik, dilahirkan karya Eckersberg, Oehlenschläger, dan Grundtvig .
Dalam abad ke-20 dan 21, Denmark berkembang sebagai negara maju yang dikenal dengan kesejahteraan sosial, inklusivitas budaya, dan stabilitas politik. Denmark menjadi pelopor hak-hak sosial seperti pengakuan kemitraan sesama jenis dan posisi sebagai model demokrasi modern.
Secara geografis, Denmark meliputi semenanjung Jutlandia dan lebih dari 400 pulau, termasuk Skandinavia utara. Greenland dan Kepulauan Faroe menjadi bagian dari Kerajaan Denmark, dengan pemerintahan otonom sejak 1979 dan 2009 .
Nilai budaya Denmark terus hidup dalam institusi global seperti OECD, NATO, dan Uni Eropa. Model politik Denmark yang berorientasi konsensus menjadi inspirasi bagi ilmuwan seperti Francis Fukuyama yang menyebutkan ideal "getting to Denmark" sebagai aspirasi tata kelola modern.
Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Denmark Berkembang? Ini Sejarah Lengkapnya dari Zaman Dulu"
Posting Komentar